SA PU KASIH DIPERALAT
HAL KASIH YANG
DIPERALAT
Di ufuk paling timur Indonesia
terbentang luas pulau Papua yang dikenal akan sumberdaya Alam yang sangat amat
melimpah. Selain itu Papua juga dikenal karena penghuni atau pemilik hak ulayat
pulau Papua yang memiliki ciri khas yang sangat berbeda dari daerah lain yang
ada di Indonesia. Berambut keriting, berkulit hitam dan bola mata yang berwarna
cokelat adalah ciri khas Orang Papua atau yang biasa dikenal dengan Bangsa
Melanesia. Banyak orang didaerah lain di Indonesia sangat minim pengetahuan
tentang Papua mengingat media nasional yang jarak mengekspos tentang Papua.
Menurut
kebanyakan orang pada umumnya Orang Papua adalah Orang yang terlihat sangat
seram ( menakutkan ) karena memiliki postur tubuh yang kekar, berkulit hitam,
rambut keriting dan brewokan. Namun dibalik semua itu terdapat sesuatu yang
sangat berharga didalam hati mereka ( HAL
KASIH ). Doktrinan tentang Hal
Kasih sangat kental dan mulai diterapkan pada saat kecil mulai dari
Keluarga bahkan Ibadah Sekolah Minggu ( bagi kaum Nasrani ) dan dilingkungan
sekitar.
Hal
Kasih sudah mendarahdaging dalam benak orang Papua dan menjadi Warisan turun
temurung, bahkan dapat dikatakan sudah menjadi budaya Orang Papua. Misalnya :
Seorang bapak yang pergi melaut apabila Ia pulang melaut hasil pancingnya akan
dibagi-bagi untuk para tetanggahnya. Hal ini jarang ditemukan didaerah lainnya.
Namun seiring berjalannya waktu, peradaban manusia yang terus berkembang
membuat perubahan besar-besaran terjadi pada ORANG ASLI PAPUA.
Hal Kasih yang dulunya murni kini
mulai dimanfaatkan orang lain yang memiliki kepentingan dengan misi tertentu,
Orang Papua mulai diperalat, Orang Papua mulai diaduhdomba, Tanah adat mulai
diperjualbelikan, Hak kesulungan mulai digadaikan karena selembar rupiah bahkan
iming-iming lainnya. Suatu hal yang mungkin sudah kita sadari tapi kita tidak
mampu untuk bertindak sadar, Doktrinan dari Orang lain membuat sesama saudara
bertengkar, berkelahi bahkan saling membunuh.
KEKELUARGAAN yang dulunya hangat
kini mulai dingin Karna Kepentingan Politik
Lembaga keagamaan yang dulunya
dikenal sebagai Lembaga Independen, Lembaga yang murni mengajarkan tentang
Spritual dan Kemanusiaan pun kini mulai di Intervensi dengan sangat mudah. Menjelang
PILKADA ada juga hamba Tuhan mulai berlomba-lomba demi kepentingan pribadi,
bagaimana dengan Permasalahan Kemanusiaan di pegunungan Papua yang saat ini
belum terselesaikan. Sudah sejauh mana Lembaga Gereja memperjuangkan pri
Kemanusiaan ? tentu banyak pertanyaan yang muncul.
Orang Papua yang dulunya dikenal
dengan ketertinggalan, Sumberdaya Manusianya kini mulai meroket. SDM orang
Papua kini sangat signifikan tapi mengapa masih terdapat banyak problem
dilingkungan masyarakat. HAL KASIH yang dulunya murni kini mulai diperalat. Ternyata
sifat manusia pun ikut berubah seiring berjalannya waktu, Karna Kedudukan,
Jabatan dan lain sebagainya. Mereka Yang dulunya dikenal sebagai Aktivis
Mahasiswa yang terus bersuara memperjuangkan HAK DASAR ORANG PAPUA pun kini mulai diam membisu. Entah apa yang terjadi.
Puing-puing kehancuran mulai berserakan dimana-mana, Rasa iri mulai bertebaran
bagaikan jala. Doktrinan di gereja tak lagi mempan, para kawanan domba mulai
tercerai-berai, Sang pengembala pun tak lagi menghiraukan tugasnya sebagai
pengembala. Jeritan tangis dari kaum pembisu tak lagi terdengar. PAPUA MENUJU KEHANCURAN SOBAT !!!
Mereka masih terus menanti fajar
pagi yang sebenarnya akan menyinsing diufuk timur.
Revolusi
Mental
By : Rumbewas Free’von
Komentar
Posting Komentar