Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

SA BUTUH TUHAN

Gambar
             Pada waktu itu Jein berusia 8 Tahun, seusai pulang dari Sekolah Dasar. Ia tampak ketakutan melihat ibunya dipukul habis-habisan oleh ayahnya. Trauma mendalam terus menghantui pikirannya. Berselang dua bulan orang tuanya bercerai karena ibunya yang tak tahan lagi menghadapi suaminya ayahnya jein. Menyaksikan pelbagai kejadian di usia yang masih belia membuatnya trauma berat. Jein selalu takut berada di dekat ayahnya.             Tak pernah mengalami kehangatan dalam keluarga, membuatnya menjadi pribadi yang penuh dendam dan sakit hati. Jein selalu iri pada teman-temannya yang selalu di antar jemput oleh orang tua mereka. Di sekolah jein dikenal pribadi yang tertutup, memilih sendirian dan tak mau bergaul. Hal ini membuatnya sering menjadi bahan bullyan para teman sekelasnya. Hal itu terus dirasakannya hingga memasuki bangku SMA.             Cobaan hidup yang berat membuatnya mencari alternative lain jein mulai mengonsumsi alcohol, merokok bahkan mencoba hal-hal terlaran

DI ABAIKAN KARNA YATIM PIATU DIPUJA KETIKA BERDUIT

Gambar
  Pada malam itu langit tampak bercahaya, para cakrawala tampak bergembira menghiasi langit Myos Kamasan pada malam itu. Seorang Ibu yang sedang mengandung pun mulai menjerit kesakitan dan ternyata itu adalah waktu dimana Ia harus melahirkan. Tarikan nafas yang dalam dan dorongan yang kuat pun berbuah hasil seorang putra tampan. Namun dorongan yang kuat dari Ibu tersebut adalah tenaga yang terakhir dan Akhirnya Ia pun menyelesaikan pertandingannya di dunia dan dipanggil kembali oleh sang Ilahi. Anak itu pun di Beri nama Mambri , Hari demi Hari beban pikiran pun dialami oleh kakak-kakak perempuan Mambri. Ibu mereka telah meninggal dan Siapa yang akan menyusui adik mereka, Susu Formula sangat jarang pada waktu itu, Jangankan susu beras pun sangat susah pada zaman itu. Myos Kamasan adalah pulau yang terpencil jauh dari Perkotaan membuat segala kebutuhan hidup sangat susah.             Hingga mereka memutuskan untuk membawa Mambri kepada Ibu-Ibu yang sedang menyusui pada waktu itu ag

CINTA SEORANG AKTIVIS

Gambar
Terlahir ditengah lingkungan social yang penuh banyak problem. Namun itu membuat Rolan tumbuh menjadi seseorang yang Keras dan bermental kesatria. Terbentuk karena Ayahnya yang adalah seorang Aktivis sejati berjuang melawan semua ketidakadilan yang ada. Rolan pun dibentuk sebagai seseorang yang pro keadilan dimana pepatah mengatakan “ Buah tak pernah jatuh jauh dari pohonnya “. Sempat mengenyam pendidikan di Universitas Cendrawasih, Namun pria kelahiran Jayapura itu memilih untuk pindah ke Luar Kota, tepatnya di Kota Batavia Jakarta. Setelah usai mendaftar di Universitas Trisakti yang adalah Kampus Impiannya sejak lama mengingat Universitas Trisakti dikenal sebagai Kampus Sejarah Reformasi. Rolan Selalu aktiv dalam setiap diskusi Kemanusiaan, dan selalu terlibat dan aksi-aksi nyata dilapangan hal ini membuat nama Rolan mulai meroket dikalangan Kampus, Lingkungan, social media bahkan kalangan kepolisian, mereka mengingatnya karena Ia sering mengantar surat perizinan Aksi Demonstrasi

SA RAWAT DIA DENG CINTA KO SIKSA DIA KETIKA KO MABUK

Gambar
            Dalam membangun bahtera rumah tanggah memiliki momongan tentu menjadi hal yang sangat dinantikan semua pasangan di dunia ini, termasuk yang di alami sepasang kekasih yang hidup di pinggiran Kota Manokwari ini. Setelah menjalin hubungan sebagai sepasang suami istri selama 7 tahun, Namun mereka belum memiliki buah hati dari Tuhan atas pernikahan mereka berdua. Hal ini tentunya menjadi pokok doa dalam setiap pergumulan mereka, disuatu malam Sang suami mengajak istrinya untuk menjalani rutinitas mereka berdua setiap malam. Dalam keheningan malam mereka berlutut dan berdoa :             “ Bapa dimalam ini kami berdua kembali mengangkat hati kehadirat-Mu Tuhan, masih dalam Doa yang sama. Titipkan sebuah benih dalam rumah kami, akan kami rawat dengan segala penuh cinta. Hamba hanya menantikan hal itu, izinkan kami merasakan kebisingan suara tangisan bayi dalam biduk rumah tanggah ini “             Waktu terus berputar hingga terasa bulan Desember pun tiba,disudut Kota Manokwar