CINTA SEORANG AKTIVIS
Terlahir ditengah
lingkungan social yang penuh banyak problem. Namun itu membuat Rolan tumbuh
menjadi seseorang yang Keras dan bermental kesatria. Terbentuk karena Ayahnya
yang adalah seorang Aktivis sejati berjuang melawan semua ketidakadilan yang
ada. Rolan pun dibentuk sebagai seseorang yang pro keadilan dimana pepatah
mengatakan “ Buah tak pernah jatuh jauh dari pohonnya “.
Sempat mengenyam
pendidikan di Universitas Cendrawasih, Namun pria kelahiran Jayapura itu
memilih untuk pindah ke Luar Kota, tepatnya di Kota Batavia Jakarta. Setelah
usai mendaftar di Universitas Trisakti yang adalah Kampus Impiannya sejak lama
mengingat Universitas Trisakti dikenal sebagai Kampus Sejarah Reformasi. Rolan Selalu
aktiv dalam setiap diskusi Kemanusiaan, dan selalu terlibat dan aksi-aksi nyata
dilapangan hal ini membuat nama Rolan mulai meroket dikalangan Kampus, Lingkungan,
social media bahkan kalangan kepolisian, mereka mengingatnya karena Ia sering
mengantar surat perizinan Aksi Demonstrasi.
Suatu hari Rolan di
Undang oleh salah satu Organisasi untuk memberi materi tentang perjuangan Hak
Asasi Manusia (HAM) di Universitas Indonesia, setelah usai memberi materi
mereka melakukan diskusi santai. Rolan pun bertanya pada forum ada yang ingin
bertanya dipersilahkan. Sinta gadis berdarah jawa sunda yang adalah seorang
mahasiswi Sastra mengancungkan jari dan dipersilahkan untuk bertanya.
Sinta : Kak saya ingin bertanya,
mengapa kak sangat gigih dalam memperjuangkan tentang Kemanusiaan dan keadilan?
Rolan : Trima Kasih untuk pertanyaannya, Iya alasannya
adalah semua Karna cinta. Kenapa saya mengatakan cinta Karena berbicara
kemanusiaan itu murni tidak mengenal latarbelakang,RAS, Agama dan lain
sebagainya dan cinta terhadap keadilan yang harus dan terus kumandangkan.
Sinta : Izin menanggapi Kak,
Menurut Kaka Cinta dari siapa yang paling tulus?hehe
Rolan : Menurut Saya ada 2 , Cinta dari Tuhan
kepada manusia dan Cinta orang tua kepada anaknya. Eh sorry ada satu lagi
dengan CINTA SEORANG AKTIVIS SEJATI hehheehe ( sambil tertawa santai dan
mengatakan kaga bercanda doang. Wkwkwkkkk )
Kalimat gombalan Cinta
Seorang Aktivis Sejati yang keluar dari bibir lelaki Melanesia itu
membuat semua tampak tertawa dan ada pula yang mengatakan “ nah benar juga tuh
bang . wkwkkwk“ . Setelah usai melakukan diskusi Rolan hendak pulang namun Ia
mampir di halte Universitas Pancasila sambil menikmati sebotol Teh pucuk
menunggu Bob sahabatnya. Namun tiba-tiba Ia Nampak kaget melihat mobil Fortuner
hitam berplat militer yang berhenti tepat di depannya. Tiba-tiba seorang Gadis
menurunkan kaca mobil dan ternyata Gadis itu adalah Sinta.
Sinta : Hey Ka Rolan ngapain ? belom
balik?
Rolan : Belum dek lagi nungguin
temen. Hehe
Sinta : Temen apa temen ni kak.
Wkwkwkwk ya uda aku dluan yah, hati-hati dijalan kak
Rolan : Hehe temen kok, Oke sin hati-hati juga.
Bye
Sinta pun menaikkan kaca mobil
dan Fortuner hitam itu pun mulai melaju pergi. Setelah itu Rolan ingin mampir
sebentar di Asrama Kabupaten Puncak setelah sampai di Asrama, Rolan melihat
anak-anak Asrama lagi pada santai sambil menikmati pinang siri kapur.
Rolan : Bah kam bagi sa pinang dolo, Siooo Bob kam
ambil pinang dimana?
Valdo : Ah trada kaks tadi ada kiriman jadi, baru
kaks darimana ni ?
Rolan : Ah baru dari UI ada diskusi-diskusi sdikit
jadi. Ohh Iyo kam dengar sa cerita ni “ tadi kan sa lagi bawa materi baru ada
perem satu yang Tanya sa. ( De bilang menurut sa cinta apa yang paling tulus
jadi sa Jawab : Menurut Saya ada 2 , Cinta dari Tuhan kepada manusia dan Cinta
orang tua kepada anaknya. Eh sorry ada satu lagi dengan CINTA SEORANG AKTIVIS SEJATI . Tuhaarrrr kam tau mace de baperrr
langsung. Dan apa yang bikin sa panik passs sa mampir dihalte Universitas
Pancasila, ternyata mace sandar deng Fortuner Warna Hitam plat kepolisian lagi
. sa curiga de anak Kolonel ni.
Max : Adoooo demi kax, jang cari masalah sudah.
Dong datang kas hancur torang disini lagi.
Rolan : Ah trapapa tesss dulu tooo . Hahahahahaa
Valdo : Yoi kaks gasss saja, gassss ( sambil
tertawa )
Rolan : Ah sudah kam duduk eee sa bale kos dulu,
Daaa….
Hari
berganti Hari dan tak terasa sudah hampir dua bulan berlalu, Sore itu Sinta
sedang membuka Instagram dan Kemudian Ia mulai mencari tahu tentang Akun Milik
rolan hingga akhirnya Ia menemukannya, tanpa pikir panjang sinta langsung
mengfollow akun milik Rolan. Rolan yang jarang membuka Instagram pun baru
mengkonfirmasi Keesokan harinya, Sinta pun memberanikan diri mengirim pesan
singkat pada rolan. Percakapan demi percakapan membuat rolan tertawa dibalik
sudut tembok Kos-kosan miliknya.
Hari
dimana Orang-orang antusias turun ke Jalan menolak RUU Omnimbuslaw, tepat
didepan gedung DPR Senayan rolan tampak kaget, ada seorang gadis yang menahan
lengan seblah kirinya. Rolan pun tampak kebingunan mengingat gadis tersebut
memakai topi dan juga masker, Rolan pun tampak kebingunan, Lalu dengan santai gadis
itu melepas masker dan topinya. Rolan pun terkecoh melihat Sinta dihadapannya.
Rolan : Hmmm macam pernah lihat tapi dimana yah?
Sinta : Ka Rolan Parah ihh, masa gua dilupain
Rolan : Hahaha selow, bercanda doing gua mah, Apa
kabar Sin? Btw lama gak ketemu
Sinta : Alhamdulilah Baik Kak, Nah itu dia Kak
Rolan : Btw tumben lu ikutan aksi?
Sinta : Yah gitu deh kak, Semenjak saat diskusi
itu gua mulai tertarik. Hehehe kayanya gara-gara ka rolan ni…. Wkwkwkwk
Rolan : HahahAhahahA lu bisa aja, ntar gua baper
baru tau rasa lu.
Sinta : Yah Baguss dong Kak… HAHAHAHAHAHa
Di
sepanjang aksi mereka terus bersama, bergandengan tangan seperti sahabat yang
sudah lama bersama, setelah aksi hari itu selesai. Sinta yang tampak lelah
berdiri seharian tak mampu lagi untuk melangkah, dipinggir jalanan mereka
beristirahat, rolan pergi membeli minum dipedagang asongan untuk mereka
nikmati. Hampir 30 menit mereka istirahat Rolan pun berinisiatif mengantarnya
pulang.
Rolan : Sin gua antarin lu pulang yah, kelihatannya
lelah banget
Sinta : Sorry Kak, gua baru pertama kali ikutan
aksi kaya gini, itupun tanpa sepengetahuan nyokap bokap, kalau tau ntar gua
dimarahin habis-habisan.
Rolan : Wah parah ntar gua dikebukin lagi, wkwkwkwk
ya uda gua antarin pulang yah, tapi sorry naik bajaj kita. HAHAHA
Sinta : Waduh sorry banget ngerepotin ni kak,
thanks banget yah sebelumnya
Hari-hari
hidup terus berlalu,deretan banyak kasus di Ibu Pertiwa membuat pria berambut
keriting it uterus bersuara bersama para penggiat HAM, debu jalanan menjadi
udara yang tiap hari dihirup. Berbagai macam intimidasi terror datang dari berbagai
sudut penjuru. Hari itu konsolidasi antar ikatan anak Melanesia kembali
bersuara didepan Gedung Kementrian Dalam Negeri. Rolan yang sedang melakukan
Orasi diatas mobil komanda kembali tampak kaget dengan simpatisan berkulit putih rambut lurus yang naik ke atas komando
dan meminta untuk berorasi.
Tampaknya sinta mulai menyukai pola
pikir dan tindakan dari lelaki kelahiran Jayapura itu, setiap Ide gagasan yang
keluar dari bibir pria gondrong itu membuatnya tersenyum. Waktu berlalu hingga
suatu waktu kedua orang tua sinta tahu tentang aktivitas anaknya yang sering
bergabung dalam aksi-aksi demonstrasi dan juga organisasi kiri. Malam itu sinta
baru saja pulang diantar rolan tepat didepan pintu rumah ayahnya menyambut
sinta :
Sinta : Eh malam Papa, ngagetin gua aja
Ayahnya : Habis darimana? Kenapa pulang malam?
Sinta : Habis main Pa, sama teman-teman
Ayahnya : Kamu pikir papa gak tau aktivitas kamu diluar, diantar
pulang sama si rolan kan?
Sinta : Oh jadi papa mata-matain gua? Kok papa kenal ka
rolan?
Ayahnya : Siapa sih yang tidak kenal sama lelaki keriting yang
sering demo-demo ga jelas itu, mulai skarang jangan pernah ikut diskusi-diskusi
gak jelas itu lagi. Awas saja kalau dilanggar !!!
Sinta : Iya Pak (Sambil tertunduk dan berjalan menuju
kamar tidurnya)
Hari-hari
terus berlalu, sinta yang selalu menuruti keinginan orang tuanya membuatnya tak
berdaya, Ia kembali melakukan rutinitas seperti biasa pergi kuliah setelah itu
pulang kembali ke rumah. Rolan yang tak pernah lagi melihat sinta di tongkrongan,
pun mulai bertanya-tanya mengapa sinta tak bisa dihubungi bahkan tak pernah
lagi bergabung dalam diskusi-diskusi santai. Keesokan harinya rolan memutuskan
untuk datang ke rumah sinta. Didepan gerbang ia menekan bell, beberapa menit
kemudian seorang lelaki keluar dan menghampiri rolan lalu berkata : (Mulai saat ini Kau Jangan pernah bertemu
anakku lagi !!!) Rolan hanya mengiyakan dan pamit lalu pergi, Sinta hanya
melihat dari balik jendela kamarnya dan meneskan airmata.
Hari-hari hidup berlalu namun tak
bisa menghapus semua ingatan tentang lelaki kelahiran jayapura itu dalam
pikiran Sinta, dipenuhi rasa gelisah membuatnya susah untuk tidur, makan dan
belajar. Malam itu dibalik kamar 6x6 meter Sinta mengambil buku diary nya dan
kembali menulis : Aku merasa berbeda, untuk pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta,
Aku mencintainya bukan karena fisiknya, bukan pula karena pekerjaan uang dan
harta. Aku harus mengakui aku jatuh cinta padanya seorang lelaki berkulit sawo
matang, rambut keriting dari Bumi cendrawasih. Aku mencintai pola pikirnya, aku
mencintai tindakannya, aku mencintai cara dia memperlakukanku, aku mencintai
perbincangan hangat dengannya. Ia mengajarkanku bahwa hidup bukan sekedar kuliah,kerja,menikah,memiliki
anak dan menunggu mati. Cukup untuk malam mini yah Aku mencintaimu ROLAN .
Didalam kamar indekos rolan
tampak sedang asyik mengecat dinding kamarnya diiringi lagu dari Sandi Betay :
Katakanlah Kasih apa yang ada di hatimu, Katakanlah sayang semua yang kau
ingini. Sambil ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu tiba-tiba rolan dibuat
terkejut karna dihampiri wanita idamannya. Sinta pun tiba-tiba datang dan
meneteskan air matanya ketika melihat rolan.
Rolan : Hey Boosss Lama yah gak ada kabar? ( Heh
kenapa nangis, Lu kenapa sin?)
Sinta : (sambil menghela nafas) Ni gua bawain
makanan, sini gua suapin.
Rolan : Wih thanks parah ni bosqu, tapi lu kenapa?
Ntar gua bisa sendiri.
Sinta : Uda sini jangan banyak bacot. Uda buat salah
juga !!!
Rolan
: Bussseett, salah apa ni. Iya
sorry gua minta maaf kalau ada salah, tapi salah gua apa?
Sinta : Yah salahlah Lu buat gua Jatuh cinta sama Lu
(dengan tensi yang tinggi), Lu buat gua harus ngelanggar aturan bokap, lu buat
gua gabisa tidur, coba aja waktu itu gua gak bertanya waktu diskusi di UI
gabakalan begini ceritanya.
Rolan : ( sambil terdiam, didalam hatinya SIooooo…. Ah
tong pikir tong hitam jadi kam Cuma anggap teman saja)
Sinta : Sini mulut lu, gua suapin (sambil
menyodorkan sendok ke mulut rolan)
Rolan : Waktu itu gua sempet ke rumah lu.
Sinta : Tapi diusir bokap kan? Gua lihat dari
jendela, gua gabisa apa-apa soalnya.
Rolan : Iya gua ke rumah karna lu blokir Whatshap
gua, Instagram dan juga facebook gua.
Sinta : Mulai skarang Lu harus siap trima
konsekuensi apapun. Karna gua gak bisa hilangkan lu dari pikiran gua, pokonya
lu jangan bantah apa yang gua ngomong. Ni habisin Makan baru lanjutin kerjaan
yang sisanya.
Di
sepanjang jalan raya salemba, sinta memeluk erat tubuh rolan, dengan motor mio
tua berwarna pink milik rolan mereka berdua menikmati sorenya ibu kota Jakarta.
Tepat didepan rumah sinta, fortuner hitam milik ayahnya pun tiba, rolan menahan
nafas setengah mati ( Tuhaarrr sa mati sudah ni ) Tapi memiliki mental baja
yang sering orasi membuatnya tetap santai menunggu lelaki yang sedang berjalan
ke arah mereka berdua.
Ayahnya :
Waktu itu gua ngomong apa sama Lu? (sambil menunjuk wajah rolan)
Rolan : Siap saya salah om.
Sinta : Papa Ka Rolan ga salah, gua yang salah, gua langgar
aturan.
Ayahnya : DIAM !!!
Sinta : Papa
Ayahnya : DIAM DAN MASUK !!!
Sinta : Paa…..(Sambil menangis)
Rolan : Masuk aja sin, gua bisa kok
Sinta : (menangis dan berjalan masuk ke rumah)
Ayahnya : Ini yang terakhir kalinya, Berani Kau ulangi lagi,
berarti penjara solusinya.
Rolan : Siap Om.
Ayahnya :
Jangan pernah bermimpi, Orang gak jelass macam kau . (sambil berjalan meninggalkan
rolan)
Rolan
dengan berat hati harus menahan diri dan memilih untuk melupakan semua yang
telah terjadi. Hari itu para anak muda mahasiswa/I Papua kembali melakukan
aksi. Rolan yang saat itu sebagai Koordinator lapangan dan juga sebagai orator
harus ditahan karena dituduh makar. Segala macam cara dipermainkan agar bisa
menahan lelaki yang sering melakukan aksi-aksi protes terhadap rezim saat itu.
Dibalik jeruji besi rolan hanya bisa
pasrah terhadap keadan yang, segala bentuk dukungan datang dari berbagai
penjuru. Kuasa hukum rolan pun mulai berusaha keras agar rolan segera bebas,
Namun hal itu sangat susah. Segala macam gugatan ditolak dengan berbagai
alasan.. Sinta yang baru mendapat kabar penahanan rolan dari media social pun
syok saat melihat kabar dari lelaki idamannya itu. Kondisi kesehatan rolan yang
mulai menurun setiap harinya membuatnya semakin stress. Rolan tak bisa ditemui
oleh kerabat bahkan keluarganya sekalipun kecuali pengacaranya.
Didalam pintu penjaga tahanan Bob
dan Valdo yang saat itu sedang mengantar makanan pun dibuat bingung, ada
seorang wanita yang berparas cantik, putih berdebat dengan petugas dan
bersikeras ingin bertemu rolan.
Sinta : Izinkan saya bertemu rolan pak, sekali aja.
Petugas : Gak bisa mbak,
itu sedang covid jadi gabisa bertemu.
Sinta : Pak saya ini istri sahnya rolan, masa gak
diperbolehkan.
Petugas : Ya tetap gak bisa mbak.
Bob
yang kaget saat mendengar percakapan antar wanita itu dengan petugas pun
bertanya pada valdo :
Bob :
Bah om sungguh mati sa baru tau kalau pace rolan su nikah
Valdo : Tratau ini mace siapa agi, siooo pace makan untung
betul
Beberapa
bulan berlalu, hakim memutuskan rolan dijatuhi hukuman 10 bulan penjara,
disela-sela aktivitas kampus. Sinta selalu mencuri waktu untuk pergi mengantar
makanan pada rolan, hal itu pun terus berlangsung hingga tak terasa beberapa
bulan telah berlalu. Menitip surat lewat petugas sinta menulis : Dear Rolaniusku !!! gua hari ini uda mandi,
gua uda makan, gua uda kuliah,. Namun gua belum bisa meluk lu. Jangan tanyakan
apa yang sedang kurindukan tentunya adalah melihatmu berbicara, mengutarakan
ide gagasan dan memandang kedua bola matamu. Memelukmu diatas si pinky memang
hal yang selalu kunantikan sepanjang waktu. Makan jaga kesehatan dan tetap
tenang bosqu sayang. Jang diread doang tapi dibales. I LOVE U ROLANIUSKU (Sinta).
Informasi tentang rutinitas Sinta
pun sampai ke telinga ayahnya, dengan sangat marah ayahnya melakukan pengawasan
yang super ketat pada anaknya. Hari berganti Minggu Namun tak ada lagi surat
dan makanan dari sinta, rolan tampak kebingunan apa yang sebenarnya terjadi
diluar sana. Delapan bulan pun berlalu namun rolan tak kunjung dibebaskan.
Kabar dari sinta pun sirnah dan tak terdengar lagi.
Di
Terminal 3 Bandar udara Soekano Hatta Sinta menulis pesan : Rolaniusku Maaf gua ga bisa bacot lewat
surat lagi, gua gak bisa apa-apa skarang. Segala aktivitas gua diawasi, kalau
nanti lu uda bebas jang lupa baca pesan ini yah, gua sengaja ngirim lewat DM
Instagram dan juga di Facebook lu biar lu bisa baca saat keluar nanti, gua
sekarang di Terminal 3 Bandara Soekano Hatta. Papa terpaksa nyuruh gua berangkat
kuliah diluar negri biar gak bakalan ketemu lu lagi saat bebas. Namun satu yang
pasti lu tau Laut memang memisahkan pulau tapi bukan jiwa kita. Lu lelaki
pertama yang gua jatuh cinta, lu terbaik dan sangat terbaik dimata gua. Kemanapun
gua pergi CINTA SEORANG AKTIVITIS SEJATI
akan selalu permanen dalam pikiran, hati dan pijakan kaki ini. Jaga kesehatan
baik-baik yah sayang Rolaniusku. Sampai nanti I love U .
Setelah
berbagai tekanan para simpatisan berdatangan dari berbagai penjuru, rolan pun
akhirnya dibebaskan pada bulan ke 10. Menghirup udara segar memang menjadi
sesuatu yang sangat dinantikan, namun tak dijemput sang pujaan hati memang
membuat langit Jakarta hari itu tampak tak berwarna. Di balik kamar indekos
rolan membaca pesan demi pesan. Seusai membaca pesan dari Sinta rolan pun
membalas “ Hey bosqu, gua uda bebas ni,
lu dimana ? Thanks selalu hadir buat gua, rasa minder berubah jadi cinta itu
sesuatu yang tak mudah. Setelah pernah ditinggal nikah 5 Tahun lalu, gua gak
pernah lagi mikir bagaimana jatuh cinta lagi. Gua gak nyangka lu bisa hadir dan
mengubah segalanya, gua ga tau skarang lu dimana? Gua gak tau kabar lu gimana?
Maaf gua selalu ngeropotin lu, gua belum bisa jadi yang terbaik. Namun
kemanapun lu pergi dan kapanpun kembali gua akan selalu mencintai dengan rasa
sama tak pernah berkurang ditelan waktu. Hati-hati disana jangan lupa jaga
kesehatan, jaga makan dan juga hati. I LOVE U SO MUCH MY PREITY ZINTA.
Hari-hari
hidup tanpa ada ada balasan, tak ada kabar dari sang kekasih memang membuat gelisah.
Rupanya media social milik sinta tak lagi aktiv. Kisah cinta antara lelaki Melanesia
dan gadis melayu pun harus menghadapi berbagai rintangan. Berselang 5 Tahun
kemudian tanpa kabar rolan pun pergi ke Bandara Ia hendak pergi ke Papua,
sambil bersantai dikursi menunggu waktunya akan check in. Tiba-tiba saja Ia
dibuat terkejut melihat seorang gadis yang duduk dikursi rodah dan didorong
oleh seorang ibu. Rolan berjalan perlahan menghampiri gadis itu, dengan menatap
lebih dalam namun mata gadis itu tak berkedip sama sekali. Rolan yang takut
salah orang bertanya pada Ibu yang mendorong gadis itu “ Maaf permisi Bu, mau
nanya ini Sinta bukan?” Seketika mendengar suara dari Rolan. Gadis itu menarik topi
pada jacketnya dalam menutup wajahnya sambil menangis .
Perempuan
itu pun menjawab “ Iya benar nak, temannya sinta ?” Tanpa menjawab perempuan
itu. Rolan langsung memeluk tubuh gadis itu, Hari itu di Terminal bandara serasa
Lirik Lagu milik Justy Aldrin “ Hilang 5
Tahun se pulang. Tuhan pertemukan tong ulang “ terdengar dalam setiap sudut
bandara. Sinta hanya tertunduk dan berkata pada rolan.
Sinta :
Gua bukan yang dulu lagi, gua gabisa mandang lu seperti dulu.
Rolan :
Heh kenapa jadi gitu ngomongnya, Gua kirain cinta lu masih tetep sama.
Perempuan
itu memegang tangan rolan dan menariknya menjauh dari sinta dan berkata “Sinta
mengalami kebutaan, Hanya Dia yang selamat. Kedua orang tuanya meninggal saat
kecelakaan” Rolan pun pergi kembali dan memeluk erat kekasihnya itu.
Rolan : Apapun alasan lu, Gua gabakalan lepasin lu, Perasaan
gua yang dulu tak pernah hilang atau berkurang ditelan waktu.
Sinta : Gua buta rolan !!! Gua bukan yang dulu lagi. Gua
gak senormal yang dulu.
Rolan : Meski Raga gak bisa melihat setidaknya hati lu bisa
melihat, kenapa lu akan pergi. Dan apapun alasannya gua gabakalan lepasin lu
pergi lagi.
Hari-hari
hidup pun berlalu, tepat di RS. Budhi Ashi Cawang Jakarta Timur. Sinta
melakukan operasi mata, setelah menjalani operasi mata sebelah, Ia pun dapat
melihat namun hanya dengan sebelah mana. Dengan sangat terkejut melihat mata
sebelah rolan ditempel verban. Sinta menangis histeris “Kenapa Kalian pada
bohongin gua, Kenapa harus lu rolan, kenapa harus lu”. Rolan memeluknya dan
berkata “Ale rasa beta rasa, Jang bilang
Cinta kalau tidak ada Kesetian dan Pengorbanan. Keep fight my Preity Zinta”
Terlalu banyak kisah mereka lalui,
dari jalanan ibu kota Batavia Jakarta. Di tepian danau sentani sinta memeluk erat
tubuh rolan dengan stelan Jass berwarna Silver, Dasi kupu-kupu membuat rolan
tampak bersinar. Gaung warna putih membuat gadis melayu itu tampak anggun. Sang
fotographer membidik dari setiap sudut pandang. CINTA SEORANG AKTIVIS TAMPAK SEMPURNA.
Sambil
menggenggam tangan kekasihnya, mereka berjalan menuju altar, dengan penuh
keyakinan dan penuh cinta Kasih Kisah cinta mereka berakhir dengan Indah. Sinta
yang telah kehilangan orang tua, melampiaskan semua rasa rindunya pada Ibunya
rolan. Ia merawatnya, memperlakukan mertuanya dengan sangat baik. Sinta yang
melihat keterbatasan pendidikan dikampungnya rolan pun menjadi relawan pengajar
bagi anak-anak disana.
Disuatu Hari sambil duduk diatas
pondok bercanda tawa dengan para anak didiknya, mereka bertanya Tanya. Dengan kepolosan
hati dari Bob yang sangat polos, Bob bertanya “Kenapa kaka ibu dengan kaka
rolan punya bola mata sama, trus kenapa kaka rolan tra bisa lihat dengan mata
sebelah, kaka ibu juga tra bisa lihat dengan mata sebelah? Sambil memandang
rolan yang berjalan menuju pondok tempat mereka duduk bersantai. Sinta
tersenyum dan menjawab pertanyaan Bob “ Semua Karna Cinta Seorang Aktivis Sejati “
Mereka pun melepas canda tawa dikelilingi ilalalang beterbangan dan
juga gunung Cyclop yang menjulang tinggi.
Terima
Kasih sudah membaca, Semoga Bermanfaat.
Tuhan Yesus Memberkati
Penulis : Rumbewas Free’von
Ceritanya bagus Komrade. Terus menulis. Tuhan berkati.
BalasHapus