CINTA SEORANG AKTIVIS





Terlahir ditengah lingkungan social yang penuh banyak problem. Namun itu membuat Rolan tumbuh menjadi seseorang yang Keras dan bermental kesatria. Terbentuk karena Ayahnya yang adalah seorang Aktivis sejati berjuang melawan semua ketidakadilan yang ada. Rolan pun dibentuk sebagai seseorang yang pro keadilan dimana pepatah mengatakan “ Buah tak pernah jatuh jauh dari pohonnya “.

Sempat mengenyam pendidikan di Universitas Cendrawasih, Namun pria kelahiran Jayapura itu memilih untuk pindah ke Luar Kota, tepatnya di Kota Batavia Jakarta. Setelah usai mendaftar di Universitas Trisakti yang adalah Kampus Impiannya sejak lama mengingat Universitas Trisakti dikenal sebagai Kampus Sejarah Reformasi. Rolan Selalu aktiv dalam setiap diskusi Kemanusiaan, dan selalu terlibat dan aksi-aksi nyata dilapangan hal ini membuat nama Rolan mulai meroket dikalangan Kampus, Lingkungan, social media bahkan kalangan kepolisian, mereka mengingatnya karena Ia sering mengantar surat perizinan Aksi Demonstrasi.

Suatu hari Rolan di Undang oleh salah satu Organisasi untuk memberi materi tentang perjuangan Hak Asasi Manusia (HAM) di Universitas Indonesia, setelah usai memberi materi mereka melakukan diskusi santai. Rolan pun bertanya pada forum ada yang ingin bertanya dipersilahkan. Sinta gadis berdarah jawa sunda yang adalah seorang mahasiswi Sastra mengancungkan jari dan dipersilahkan untuk bertanya.

Sinta                    : Kak saya ingin bertanya, mengapa kak sangat gigih dalam memperjuangkan tentang Kemanusiaan dan keadilan?

Rolan       : Trima Kasih untuk pertanyaannya, Iya alasannya adalah semua Karna cinta. Kenapa saya mengatakan cinta Karena berbicara kemanusiaan itu murni tidak mengenal latarbelakang,RAS, Agama dan lain sebagainya dan cinta terhadap keadilan yang harus dan terus kumandangkan.

Sinta                    : Izin menanggapi Kak, Menurut Kaka Cinta dari siapa yang paling tulus?hehe

Rolan       : Menurut Saya ada 2 , Cinta dari Tuhan kepada manusia dan Cinta orang tua kepada anaknya. Eh sorry ada satu lagi dengan CINTA SEORANG AKTIVIS SEJATI  hehheehe ( sambil tertawa santai dan mengatakan kaga bercanda doang. Wkwkwkkkk )

Kalimat gombalan Cinta Seorang Aktivis Sejati yang keluar dari bibir lelaki Melanesia itu membuat semua tampak tertawa dan ada pula yang mengatakan “ nah benar juga tuh bang . wkwkkwk“ . Setelah usai melakukan diskusi Rolan hendak pulang namun Ia mampir di halte Universitas Pancasila sambil menikmati sebotol Teh pucuk menunggu Bob sahabatnya. Namun tiba-tiba Ia Nampak kaget melihat mobil Fortuner hitam berplat militer yang berhenti tepat di depannya. Tiba-tiba seorang Gadis menurunkan kaca mobil dan ternyata Gadis itu adalah Sinta.

Sinta                : Hey Ka Rolan ngapain ? belom balik?

Rolan                     : Belum dek lagi nungguin temen. Hehe

Sinta                      : Temen apa temen ni kak. Wkwkwkwk ya uda aku dluan yah, hati-hati dijalan kak

Rolan         : Hehe temen kok, Oke sin hati-hati juga. Bye

Sinta pun menaikkan kaca mobil dan Fortuner hitam itu pun mulai melaju pergi. Setelah itu Rolan ingin mampir sebentar di Asrama Kabupaten Puncak setelah sampai di Asrama, Rolan melihat anak-anak Asrama lagi pada santai sambil menikmati pinang siri kapur.

            Rolan   : Bah kam bagi sa pinang dolo, Siooo Bob kam ambil pinang dimana?

            Valdo   : Ah trada kaks tadi ada kiriman jadi, baru kaks darimana ni ?

Rolan   : Ah baru dari UI ada diskusi-diskusi sdikit jadi. Ohh Iyo kam dengar sa cerita ni “ tadi kan sa lagi bawa materi baru ada perem satu yang Tanya sa. ( De bilang menurut sa cinta apa yang paling tulus jadi sa Jawab : Menurut Saya ada 2 , Cinta dari Tuhan kepada manusia dan Cinta orang tua kepada anaknya. Eh sorry ada satu lagi dengan CINTA SEORANG AKTIVIS SEJATI . Tuhaarrrr kam tau mace de baperrr langsung. Dan apa yang bikin sa panik passs sa mampir dihalte Universitas Pancasila, ternyata mace sandar deng Fortuner Warna Hitam plat kepolisian lagi . sa curiga de anak Kolonel ni.

Max     : Adoooo demi kax, jang cari masalah sudah. Dong datang kas hancur torang disini lagi.

Rolan   : Ah trapapa tesss dulu tooo . Hahahahahaa

Valdo   : Yoi kaks gasss saja, gassss ( sambil tertawa )

Rolan   : Ah sudah kam duduk eee sa bale kos dulu, Daaa….

Hari berganti Hari dan tak terasa sudah hampir dua bulan berlalu, Sore itu Sinta sedang membuka Instagram dan Kemudian Ia mulai mencari tahu tentang Akun Milik rolan hingga akhirnya Ia menemukannya, tanpa pikir panjang sinta langsung mengfollow akun milik Rolan. Rolan yang jarang membuka Instagram pun baru mengkonfirmasi Keesokan harinya, Sinta pun memberanikan diri mengirim pesan singkat pada rolan. Percakapan demi percakapan membuat rolan tertawa dibalik sudut tembok Kos-kosan miliknya.

Hari dimana Orang-orang antusias turun ke Jalan menolak RUU Omnimbuslaw, tepat didepan gedung DPR Senayan rolan tampak kaget, ada seorang gadis yang menahan lengan seblah kirinya. Rolan pun tampak kebingunan mengingat gadis tersebut memakai topi dan juga masker, Rolan pun tampak kebingunan, Lalu dengan santai gadis itu melepas masker dan topinya. Rolan pun terkecoh melihat Sinta dihadapannya.

Rolan   : Hmmm macam pernah lihat tapi dimana yah?

Sinta    : Ka Rolan Parah ihh, masa gua dilupain

Rolan   : Hahaha selow, bercanda doing gua mah, Apa kabar Sin? Btw lama gak ketemu

Sinta    : Alhamdulilah Baik Kak, Nah itu dia Kak

Rolan   : Btw tumben lu ikutan aksi?

Sinta    : Yah gitu deh kak, Semenjak saat diskusi itu gua mulai tertarik. Hehehe kayanya gara-gara ka rolan ni…. Wkwkwkwk

Rolan   : HahahAhahahA lu bisa aja, ntar gua baper baru tau rasa lu.

Sinta    : Yah Baguss dong Kak… HAHAHAHAHAHa

Di sepanjang aksi mereka terus bersama, bergandengan tangan seperti sahabat yang sudah lama bersama, setelah aksi hari itu selesai. Sinta yang tampak lelah berdiri seharian tak mampu lagi untuk melangkah, dipinggir jalanan mereka beristirahat, rolan pergi membeli minum dipedagang asongan untuk mereka nikmati. Hampir 30 menit mereka istirahat Rolan pun berinisiatif mengantarnya pulang.

Rolan   : Sin gua antarin lu pulang yah, kelihatannya lelah banget

Sinta    : Sorry Kak, gua baru pertama kali ikutan aksi kaya gini, itupun tanpa sepengetahuan nyokap bokap, kalau tau ntar gua dimarahin habis-habisan.

Rolan   : Wah parah ntar gua dikebukin lagi, wkwkwkwk ya uda gua antarin pulang yah, tapi sorry naik bajaj kita. HAHAHA

Sinta    : Waduh sorry banget ngerepotin ni kak, thanks banget yah sebelumnya

Hari-hari hidup terus berlalu,deretan banyak kasus di Ibu Pertiwa membuat pria berambut keriting it uterus bersuara bersama para penggiat HAM, debu jalanan menjadi udara yang tiap hari dihirup. Berbagai macam intimidasi terror datang dari berbagai sudut penjuru. Hari itu konsolidasi antar ikatan anak Melanesia kembali bersuara didepan Gedung Kementrian Dalam Negeri. Rolan yang sedang melakukan Orasi diatas mobil komanda kembali tampak kaget dengan simpatisan berkulit  putih rambut lurus yang naik ke atas komando dan meminta untuk berorasi.

            Tampaknya sinta mulai menyukai pola pikir dan tindakan dari lelaki kelahiran Jayapura itu, setiap Ide gagasan yang keluar dari bibir pria gondrong itu membuatnya tersenyum. Waktu berlalu hingga suatu waktu kedua orang tua sinta tahu tentang aktivitas anaknya yang sering bergabung dalam aksi-aksi demonstrasi dan juga organisasi kiri. Malam itu sinta baru saja pulang diantar rolan tepat didepan pintu rumah ayahnya menyambut sinta :

Sinta                 : Eh malam Papa, ngagetin gua aja

Ayahnya          : Habis darimana? Kenapa pulang malam?

Sinta                 : Habis main Pa, sama teman-teman

Ayahnya          : Kamu pikir papa gak tau aktivitas kamu diluar, diantar pulang sama si rolan kan?

Sinta                 : Oh jadi papa mata-matain gua? Kok papa kenal ka rolan?

Ayahnya          : Siapa sih yang tidak kenal sama lelaki keriting yang sering demo-demo ga jelas itu, mulai skarang jangan pernah ikut diskusi-diskusi gak jelas itu lagi. Awas saja kalau dilanggar !!!

Sinta                 : Iya Pak (Sambil tertunduk dan berjalan menuju kamar tidurnya)

Hari-hari terus berlalu, sinta yang selalu menuruti keinginan orang tuanya membuatnya tak berdaya, Ia kembali melakukan rutinitas seperti biasa pergi kuliah setelah itu pulang kembali ke rumah. Rolan yang tak pernah lagi melihat sinta di tongkrongan, pun mulai bertanya-tanya mengapa sinta tak bisa dihubungi bahkan tak pernah lagi bergabung dalam diskusi-diskusi santai. Keesokan harinya rolan memutuskan untuk datang ke rumah sinta. Didepan gerbang ia menekan bell, beberapa menit kemudian seorang lelaki keluar dan menghampiri rolan lalu berkata : (Mulai saat ini Kau Jangan pernah bertemu anakku lagi !!!) Rolan hanya mengiyakan dan pamit lalu pergi, Sinta hanya melihat dari balik jendela kamarnya dan meneskan airmata.

            Hari-hari hidup berlalu namun tak bisa menghapus semua ingatan tentang lelaki kelahiran jayapura itu dalam pikiran Sinta, dipenuhi rasa gelisah membuatnya susah untuk tidur, makan dan belajar. Malam itu dibalik kamar 6x6 meter Sinta mengambil buku diary nya dan kembali menulis :  Aku merasa berbeda, untuk pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta, Aku mencintainya bukan karena fisiknya, bukan pula karena pekerjaan uang dan harta. Aku harus mengakui aku jatuh cinta padanya seorang lelaki berkulit sawo matang, rambut keriting dari Bumi cendrawasih. Aku mencintai pola pikirnya, aku mencintai tindakannya, aku mencintai cara dia memperlakukanku, aku mencintai perbincangan hangat dengannya. Ia mengajarkanku bahwa hidup bukan sekedar kuliah,kerja,menikah,memiliki anak dan menunggu mati. Cukup untuk malam mini yah Aku mencintaimu ROLAN .

            Didalam kamar indekos rolan tampak sedang asyik mengecat dinding kamarnya diiringi lagu dari Sandi Betay : Katakanlah Kasih apa yang ada di hatimu, Katakanlah sayang semua yang kau ingini. Sambil ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu tiba-tiba rolan dibuat terkejut karna dihampiri wanita idamannya. Sinta pun tiba-tiba datang dan meneteskan air matanya ketika melihat rolan.

Rolan : Hey Boosss Lama yah gak ada kabar? ( Heh kenapa nangis, Lu kenapa sin?)

Sinta  : (sambil menghela nafas) Ni gua bawain makanan, sini gua suapin.

Rolan : Wih thanks parah ni bosqu, tapi lu kenapa? Ntar gua bisa sendiri.

Sinta  : Uda sini jangan banyak bacot. Uda buat salah juga !!!

Rolan             : Bussseett, salah apa ni. Iya sorry gua minta maaf kalau ada salah, tapi salah gua apa?

Sinta  : Yah salahlah Lu buat gua Jatuh cinta sama Lu (dengan tensi yang tinggi), Lu buat gua harus ngelanggar aturan bokap, lu buat gua gabisa tidur, coba aja waktu itu gua gak bertanya waktu diskusi di UI gabakalan begini ceritanya.

Rolan : ( sambil terdiam, didalam hatinya SIooooo…. Ah tong pikir tong hitam jadi kam Cuma anggap teman saja)

Sinta  : Sini mulut lu, gua suapin (sambil menyodorkan sendok ke mulut rolan)

Rolan : Waktu itu gua sempet ke rumah lu.

Sinta  : Tapi diusir bokap kan? Gua lihat dari jendela, gua gabisa apa-apa soalnya.

Rolan : Iya gua ke rumah karna lu blokir Whatshap gua, Instagram dan juga facebook gua.

Sinta  : Mulai skarang Lu harus siap trima konsekuensi apapun. Karna gua gak bisa hilangkan lu dari pikiran gua, pokonya lu jangan bantah apa yang gua ngomong. Ni habisin Makan baru lanjutin kerjaan yang sisanya.

Di sepanjang jalan raya salemba, sinta memeluk erat tubuh rolan, dengan motor mio tua berwarna pink milik rolan mereka berdua menikmati sorenya ibu kota Jakarta. Tepat didepan rumah sinta, fortuner hitam milik ayahnya pun tiba, rolan menahan nafas setengah mati ( Tuhaarrr sa mati sudah ni ) Tapi memiliki mental baja yang sering orasi membuatnya tetap santai menunggu lelaki yang sedang berjalan ke arah mereka berdua.

Ayahnya          : Waktu itu gua ngomong apa sama Lu? (sambil menunjuk wajah rolan)

Rolan               : Siap saya salah om.

Sinta                : Papa Ka Rolan ga salah, gua yang salah, gua langgar aturan.

Ayahnya          : DIAM !!!

Sinta                : Papa

Ayahnya          : DIAM DAN MASUK !!!

Sinta                : Paa…..(Sambil menangis)

Rolan               : Masuk aja sin, gua bisa kok

Sinta                : (menangis dan berjalan masuk ke rumah)

Ayahnya          : Ini yang terakhir kalinya, Berani Kau ulangi lagi, berarti penjara solusinya.

Rolan               : Siap Om.

Ayahnya          : Jangan pernah bermimpi, Orang gak jelass macam kau . (sambil berjalan meninggalkan rolan)

Rolan dengan berat hati harus menahan diri dan memilih untuk melupakan semua yang telah terjadi. Hari itu para anak muda mahasiswa/I Papua kembali melakukan aksi. Rolan yang saat itu sebagai Koordinator lapangan dan juga sebagai orator harus ditahan karena dituduh makar. Segala macam cara dipermainkan agar bisa menahan lelaki yang sering melakukan aksi-aksi protes terhadap rezim saat itu.

            Dibalik jeruji besi rolan hanya bisa pasrah terhadap keadan yang, segala bentuk dukungan datang dari berbagai penjuru. Kuasa hukum rolan pun mulai berusaha keras agar rolan segera bebas, Namun hal itu sangat susah. Segala macam gugatan ditolak dengan berbagai alasan.. Sinta yang baru mendapat kabar penahanan rolan dari media social pun syok saat melihat kabar dari lelaki idamannya itu. Kondisi kesehatan rolan yang mulai menurun setiap harinya membuatnya semakin stress. Rolan tak bisa ditemui oleh kerabat bahkan keluarganya sekalipun kecuali pengacaranya.

            Didalam pintu penjaga tahanan Bob dan Valdo yang saat itu sedang mengantar makanan pun dibuat bingung, ada seorang wanita yang berparas cantik, putih berdebat dengan petugas dan bersikeras ingin bertemu rolan.

            Sinta                : Izinkan saya bertemu rolan pak, sekali aja.

            Petugas             : Gak bisa mbak, itu sedang covid jadi gabisa bertemu.

            Sinta                : Pak saya ini istri sahnya rolan, masa gak diperbolehkan.

            Petugas            : Ya tetap gak bisa mbak.

Bob yang kaget saat mendengar percakapan antar wanita itu dengan petugas pun bertanya pada valdo :

            Bob                  : Bah om sungguh mati sa baru tau kalau pace rolan su nikah

            Valdo               : Tratau ini mace siapa agi, siooo pace makan untung betul

Beberapa bulan berlalu, hakim memutuskan rolan dijatuhi hukuman 10 bulan penjara, disela-sela aktivitas kampus. Sinta selalu mencuri waktu untuk pergi mengantar makanan pada rolan, hal itu pun terus berlangsung hingga tak terasa beberapa bulan telah berlalu. Menitip surat lewat petugas sinta menulis : Dear Rolaniusku !!! gua hari ini uda mandi, gua uda makan, gua uda kuliah,. Namun gua belum bisa meluk lu. Jangan tanyakan apa yang sedang kurindukan tentunya adalah melihatmu berbicara, mengutarakan ide gagasan dan memandang kedua bola matamu. Memelukmu diatas si pinky memang hal yang selalu kunantikan sepanjang waktu. Makan jaga kesehatan dan tetap tenang bosqu sayang. Jang diread doang tapi dibales. I LOVE U ROLANIUSKU (Sinta).

            Informasi tentang rutinitas Sinta pun sampai ke telinga ayahnya, dengan sangat marah ayahnya melakukan pengawasan yang super ketat pada anaknya. Hari berganti Minggu Namun tak ada lagi surat dan makanan dari sinta, rolan tampak kebingunan apa yang sebenarnya terjadi diluar sana. Delapan bulan pun berlalu namun rolan tak kunjung dibebaskan. Kabar dari sinta pun sirnah dan tak terdengar lagi.

Di Terminal 3 Bandar udara Soekano Hatta Sinta menulis pesan : Rolaniusku Maaf gua ga bisa bacot lewat surat lagi, gua gak bisa apa-apa skarang. Segala aktivitas gua diawasi, kalau nanti lu uda bebas jang lupa baca pesan ini yah, gua sengaja ngirim lewat DM Instagram dan juga di Facebook lu biar lu bisa baca saat keluar nanti, gua sekarang di Terminal 3 Bandara Soekano Hatta. Papa terpaksa nyuruh gua berangkat kuliah diluar negri biar gak bakalan ketemu lu lagi saat bebas. Namun satu yang pasti lu tau Laut memang memisahkan pulau tapi bukan jiwa kita. Lu lelaki pertama yang gua jatuh cinta, lu terbaik dan sangat terbaik dimata gua. Kemanapun gua pergi CINTA SEORANG AKTIVITIS SEJATI akan selalu permanen dalam pikiran, hati dan pijakan kaki ini. Jaga kesehatan baik-baik yah sayang Rolaniusku. Sampai nanti I love U .

Setelah berbagai tekanan para simpatisan berdatangan dari berbagai penjuru, rolan pun akhirnya dibebaskan pada bulan ke 10. Menghirup udara segar memang menjadi sesuatu yang sangat dinantikan, namun tak dijemput sang pujaan hati memang membuat langit Jakarta hari itu tampak tak berwarna. Di balik kamar indekos rolan membaca pesan demi pesan. Seusai membaca pesan dari Sinta rolan pun membalas “ Hey bosqu, gua uda bebas ni, lu dimana ? Thanks selalu hadir buat gua, rasa minder berubah jadi cinta itu sesuatu yang tak mudah. Setelah pernah ditinggal nikah 5 Tahun lalu, gua gak pernah lagi mikir bagaimana jatuh cinta lagi. Gua gak nyangka lu bisa hadir dan mengubah segalanya, gua ga tau skarang lu dimana? Gua gak tau kabar lu gimana? Maaf gua selalu ngeropotin lu, gua belum bisa jadi yang terbaik. Namun kemanapun lu pergi dan kapanpun kembali gua akan selalu mencintai dengan rasa sama tak pernah berkurang ditelan waktu. Hati-hati disana jangan lupa jaga kesehatan, jaga makan dan juga hati. I LOVE U SO MUCH MY PREITY ZINTA.

Hari-hari hidup tanpa ada ada balasan, tak ada kabar dari sang kekasih memang membuat gelisah. Rupanya media social milik sinta tak lagi aktiv. Kisah cinta antara lelaki Melanesia dan gadis melayu pun harus menghadapi berbagai rintangan. Berselang 5 Tahun kemudian tanpa kabar rolan pun pergi ke Bandara Ia hendak pergi ke Papua, sambil bersantai dikursi menunggu waktunya akan check in. Tiba-tiba saja Ia dibuat terkejut melihat seorang gadis yang duduk dikursi rodah dan didorong oleh seorang ibu. Rolan berjalan perlahan menghampiri gadis itu, dengan menatap lebih dalam namun mata gadis itu tak berkedip sama sekali. Rolan yang takut salah orang bertanya pada Ibu yang mendorong gadis itu “ Maaf permisi Bu, mau nanya ini Sinta bukan?” Seketika mendengar suara dari Rolan. Gadis itu menarik topi pada jacketnya dalam menutup wajahnya sambil menangis .

Perempuan itu pun menjawab “ Iya benar nak, temannya sinta ?” Tanpa menjawab perempuan itu. Rolan langsung memeluk tubuh gadis itu, Hari itu di Terminal bandara serasa Lirik Lagu milik Justy Aldrin “ Hilang 5 Tahun se pulang. Tuhan pertemukan tong ulang “ terdengar dalam setiap sudut bandara. Sinta hanya tertunduk dan berkata pada rolan.

Sinta                : Gua bukan yang dulu lagi, gua gabisa mandang lu seperti dulu.

Rolan                : Heh kenapa jadi gitu ngomongnya, Gua kirain cinta lu masih tetep sama.

Perempuan itu memegang tangan rolan dan menariknya menjauh dari sinta dan berkata “Sinta mengalami kebutaan, Hanya Dia yang selamat. Kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan” Rolan pun pergi kembali dan memeluk erat kekasihnya itu.

            Rolan               : Apapun alasan lu, Gua gabakalan lepasin lu, Perasaan gua yang dulu tak pernah hilang atau berkurang ditelan waktu.

            Sinta                : Gua buta rolan !!! Gua bukan yang dulu lagi. Gua gak senormal yang dulu.

            Rolan               : Meski Raga gak bisa melihat setidaknya hati lu bisa melihat, kenapa lu akan pergi. Dan apapun alasannya gua gabakalan lepasin lu pergi lagi.

Hari-hari hidup pun berlalu, tepat di RS. Budhi Ashi Cawang Jakarta Timur. Sinta melakukan operasi mata, setelah menjalani operasi mata sebelah, Ia pun dapat melihat namun hanya dengan sebelah mana. Dengan sangat terkejut melihat mata sebelah rolan ditempel verban. Sinta menangis histeris “Kenapa Kalian pada bohongin gua, Kenapa harus lu rolan, kenapa harus lu”. Rolan memeluknya dan berkata “Ale rasa beta rasa, Jang bilang Cinta kalau tidak ada Kesetian dan Pengorbanan. Keep fight my Preity Zinta”

            Terlalu banyak kisah mereka lalui, dari jalanan ibu kota Batavia Jakarta. Di tepian danau sentani sinta memeluk erat tubuh rolan dengan stelan Jass berwarna Silver, Dasi kupu-kupu membuat rolan tampak bersinar. Gaung warna putih membuat gadis melayu itu tampak anggun. Sang fotographer membidik dari setiap sudut pandang. CINTA SEORANG AKTIVIS TAMPAK SEMPURNA.

Sambil menggenggam tangan kekasihnya, mereka berjalan menuju altar, dengan penuh keyakinan dan penuh cinta Kasih Kisah cinta mereka berakhir dengan Indah. Sinta yang telah kehilangan orang tua, melampiaskan semua rasa rindunya pada Ibunya rolan. Ia merawatnya, memperlakukan mertuanya dengan sangat baik. Sinta yang melihat keterbatasan pendidikan dikampungnya rolan pun menjadi relawan pengajar bagi anak-anak disana.

            Disuatu Hari sambil duduk diatas pondok bercanda tawa dengan para anak didiknya, mereka bertanya Tanya. Dengan kepolosan hati dari Bob yang sangat polos, Bob bertanya “Kenapa kaka ibu dengan kaka rolan punya bola mata sama, trus kenapa kaka rolan tra bisa lihat dengan mata sebelah, kaka ibu juga tra bisa lihat dengan mata sebelah? Sambil memandang rolan yang berjalan menuju pondok tempat mereka duduk bersantai. Sinta tersenyum dan menjawab pertanyaan Bob “ Semua Karna Cinta Seorang Aktivis Sejati “ Mereka pun melepas canda tawa dikelilingi ilalalang beterbangan dan juga gunung Cyclop yang menjulang tinggi.

 

Terima Kasih sudah membaca, Semoga Bermanfaat.

Tuhan Yesus Memberkati

Penulis : Rumbewas Free’von

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SA RAWAT DIA DENG CINTA KO SIKSA DIA KETIKA KO MABUK

SA JUAL PINANG DE YANG NAIK FORTUNER

BAHKAN SEORANG PELACUR PUN BERHAK DI HORMATI “